Rabu, 23 Juli 2014

5. subneting

Konsep Dasar Subneting


    Konsep subnetting merupakan teknik yang umum digunakan di jaringan lokal. Subnetting merupakan proses memecah satu network dalam satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet. Dengan subnetting jumlah host yang semula banyak dalam satu network akan dipecah menjadi lebih sedikit, dan dengan subnetting dapat dilakukan pemisahan network agar tidak saling terkoneksi satu sama lain. Subnetting juga dapat digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, serta menentukan jumlah host maksimal dalam satu jaringan, teknik yang dipakai menggunakan subnet mask yang spesifik. Dengan menggunakan teknik subnetting, sebuah LAN dapat dipecah jadi dua LAN. Dua LAN menjadi empat, empat LAN jadi delapan dan seterusnya.
Subnetmask default
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
Pembagian Kelas
Kelas A : 0-126 .0.0.0
Kelas B :128-191.0.0.0
Kelas C :197-223.0.0.0
Kelas D :224-239.0.0.0 (MultiCast)
Kelas E :239-255.0.0.0 (Pengembangan)

    Contoh:  
    1 blok IP Address klas C: 192.168.0/24 , jumlah komputer max 1 LAN = 254 (ranges IP address 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, netmask 255.255.255.0), dipecah menjadi 2 subnet dengan netmask 255.255.255.128, dan kemudian dapat dipecah jadi 4 subnet dengan netmask 255.255.255.192, dan seterusnya, seperti:
    Lan 1 192.168.0.1 s/d 192.168.0.126 192.168.0.129 s/d 192.168.0.254 Lan 2
    Lan 1 192.168.0.1 s/d 192.168.0.62 192.168.0.129 s/d 192.168.0.190 Lan 3
    LAN 2 192.168.0.65 s/d 192.168.0.126 192.168.0.193 s/d 192.168.0.254 Lan 4
    Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa selain menggunakan metode classfull untuk pembagian IP address, kita juga dapat menggunakan metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas), menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefix. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, muncul karena ada kekhawatiran persediaan Ipv4 berkelas tidak akan mencukupi kebutuhan, sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak persediaan IP.
Contoh Kasus (Class C):
Untuk CIDR (Classless Inter-Domain Routing) /24 (kolom pertama, baris terakhir), dengan bilangan biner 256. Maka subnet mask-nya 255.255.255.0. Dengan 0 terakhir diambil dari tabel baris ke 3 kolom pertama. Sehingga host yang mungkin adalah berjumlah 254 Host (Bilangan biner 256-2=254, 2 adalah jumlah host yang dipinjam untuk digunakan sebagai IP Subnet (IP Awal) dan IP Broadcast (IP Akhir)). Contoh lainnya adalah: CIDR /26 (kolom ke tiga, baris terakhir), kita mulai dari Bilangan Biner 64. Disitulah subnetnya. Kita punya 4 buah jaringan, dimana masing-masing memiliki 62 host/komputer (64-2 =126). Jadi pada intinya, dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya perlu diketahui:
  1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal:192.168.1.0/26, akan mempunyai 4 buah subnet.
  2. Jumlah Host/Komputer per Subnet. Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.0/26, jumlah host per subnet adalah 62 hosts (64-2=62). Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah 192.168.1.1-192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan 192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast.
  3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk CIDR /26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 (Kelipatan 64 bit sejumlah 4 subnet).
  4. IP Host dan IP Broadcast yang valid. Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, Jumlah subnet akan berpengaruh terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-tiap subnet, IP Awal dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast. Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.
Contoh-contoh di atas merupakan contoh yang diambil dari IP Address Kelas C. Adapun untuk Subnet dari kelas lain dapat dilihat seperti gambar berikut:

http://ekaskocatz.files.wordpress.com/2010/12/1.png
PENGHITUNGAN SUBNETTING
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Di mana /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

KEUNTUNGAN SUBNETTING

  1. Menyederhanakan administrasi
  2. Perubahan stuktur jaringan tidak tampak dari luar
  3. Keamanan jaringan lebih baik
  4. Berkurangnya lalu lintas jaringan. Untuk mengkomunikasikan beberapa subnet dalam sebuah jaringan, maka kita harus menggunakan sebuah router. Dengan adanya router, maka semua lalu lintas hanya akan berada didalam jaringan tersebut, kecuali jika paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya. Sehingga Kerja jaringan menjadi optimal
  5. Pengelolaan yang sederhana. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sebuah jaringan kecil-kecil yang saling terisolasi jika dibandingkan dengan mengelola sebuah jaringan tunggal yang sangat besar.
  6. Membantu pengembangan jaringan dengan jarak geografis yang jauh. Karena jalur dalam WAN yang lebih lambat dan mahal, maka sebuah jaringan yang mencakup jarak yang jauh akan menciptakan masalah masalah diatas. Sehingga menghubungkan banyak jaringan kecil akan menjadi lebih efisien.

4. Transmisi Data

(Pengertian Transmisi Data) – Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang transmisi data beserta proses dan langkah kerjanya. Berikut ini merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan proses ini:
 
1. Media Transmisi Data
         Untuk melakukan transmisi data diperlukanlah suatu media, media ini sendiri memiliki beberapa macam seperti bus, kabel yang biasa terdapat pada perangkat internal komputer, sedangkan untuk eksternal komputer dalam transmisi data dapat menggunakan kabel eksternal (Wired) serta Wi-Fi (
Wireless/Nirkabel).
Kabel (Wired)
Kabel / wired yang biasa digunakan untuk melakukan proses transmisi data terdapat beberapa macam yang diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Kabel pilin: UTP Wired atau yang biasa dikenal dengan Unshielded Twisted Pair, kabel ini biasa digunakan untuk melakukan transmisi melalui jaringan komputer seperti di kantor-kantor / warnet-warnet. Selain UTP, STP (Shielded Twisted Pair) yang didalamnya terdapat beberapa kawat dalam satu bendel juga dapat digunakan untuk melakukan transmisi data.
  • Koaksial (coaxial cable): Kabel ini terdiri dari dua macam konduktor yang dipisahkan dengan menggunakan isolator.
  • Serat optik: Kabel ini biasa disebut dengan (fiber optic), dimana kabel yang dapat mengirimkan informasi dengan cara menghantarkan informasi / data menggunakan gelombang cahaya.
Nirkabel (Wireless)
Wi-fi
atau yang dikenal dengan Wireless adalah Media Transmisi unguided, yang mana media ini hanya bisa mentransmisikan data dan tidak dijadikan untuk pemandu. Trasmisi data yang terdapat pada jaringan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan sebuah alat bantu yang dikenal dengan antenna atau transceiver.
  • Radio
  • Microwave
  • Infra Merah (infra red)
2. Jalur Transmisi Data
Jalur transmisi merupakan suatu alat yang mampu mengirimkan informasi dengan menggunakan peralatan yang lain. Jalur transmisi data ini dibagi menjadi 3 macam yakni Multicast, Broadcast dan Unicast.
  • Multicast Adalah suatu proses komunikasi terjadi melalui satu alat dengan alat lainnya. Dalam proses ini masing-masing alat / media yang terhubung dapat berkomunikasi menggunakan alat yang menghubunginya. Contohnya adalah server yang digunakan untuk mengakses internet. Server tersebut mampu melayani beberapa komputer yang terhubung dengan media, dan dalam proses ini komputer yang dihubungi mampu memberikan respon balik terhadap server tersebut.
  • Broadcast Adalah proses dalam pengiriman data atau informasi dari satu alat ke alat-alat lainnya. Dalam proses ini alat yang menerima informasi tidak bisa memberikan respon balik terhadap alat pengirim data / informasi. Beberapa contoh yang menggunakan jalur transmisi Broadcast adalah pemancar radio, pemancar televisi serta mengirim email menggunakan mailing list.
  • Unicast merupakan kontak informasi yang terjadi pada suatu alat dengan satu alat yang lain. Misalnya sewaktu menggunakan telepon, ketika salah satu telepon digunakan untuk menghubungi salahs atu telepon yang lain, maka selain kedua telepon yang berhubungan tersebut tidak dapat menghubungi salahs atu dari telepon yang sedang terkoneksi / terhubung tersebut.
3. Konfigurasi Jalur Transmisi Data          Sebelum menggunakan transmisi data (pengiriman data), maka salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan adalah Konfigurasi Jalur Transmisi Data, dalam hal ini konfigurasi tersebut dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
  • Point to point: Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu peralatan dengan peralatan yang lain tanpa terbagi. Konfigurasi Point to Point biasanya digunakan pada beberapa peralatan komputer seperti printer yang terhubung langsung dengan PC / komputer.
Point to multipoint: Dalam proses disebut juga dengan access multipoint, dimana pada satu alat / media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Contoh proses transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini adalah penyiaran televisi, penyiaran radio yang mana satu pemancar radio / televisi dapat diakses / terhubung dengan beberapa radio / televisi.
 
4. Arah Kanal Transmisi         Kanal transmisi dalam proses transmisi data ini juga dapat diartikan sebagai pipa yang menghubungkan dua unit alat untuk mengirimkan datanya. Dimana kedua kanal yang terhubung tersebut memungkinkan untuk melakukan transfer data dalam saluran atau jalur tersebut.
Dengan adanya kanal transmisi tersebut memungkinkan kedua perangkat atau alat untuk terkoneksi / terhubung untuk melakukan komunikasi baik satu arah maupun dua arah. Untuk menentukan arah transmisi dalam kanal tersebut dikelompokkan menjadi 3 bagian yakni:
Simplex: Arah transmisi ini dikatakan juga dengan istilah one way transmission, dalam arah kanal transmisi Simplek hanya dapat melakukan komunikasi / transmisi satu arah saja seperti yang terdapat pada pemancar televisi atau pemancar radio. Dengan arah transmisi satu arah ini memungkinkan penerima data / informasi bersifat pasif serta tak dapat memberikan respon balik terhadap pengirim informasi / data.
Half Duplex yang biasa disebut dengan either way transission dapat melakukan komunikasi / transmisi data dengan dua arah, akan tetapi tidak dapat melakukan transmisi data secara bersamaan, namun untuk melakukan transmisi data dua arah (Half Duplex) ini harus bergantian. Contoh alat yang menggunakan transmisi data model Half Duplex ini adalah Walkie-talkie, dimana ketika seseorang berbicara maka alat yang satunya hanya dapat digunakan untuk mendengarkan saja dan tidak dapat digunakan untuk berbicara bersamaan.
Full Duplex: Arah transmisi ini disebut juga dengan both way transmission. Dimana kedua alat yang terhubung dapat melakukan transmisi data bersamaan. Pada saat komunikasi tengah terjadi, masing masing unit dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data sekaligus. Contoh alat yang menggunakan teknologi  full duplex adalah Handphone, telephone.
 
5. Mode Transmisi
          Transmisi ini adalah data yang dikirimkan dari suatu media atau alat dan diterima oleh media / alat yang lain. Transmisi ini juga salahs atu konsep penting dalam sistem komputer, dengan adanya mode transmisi ini memungkinkan suatu alat dapat terhubung untuk melakukan komunikasi terhadap perangkat yang lain. Contohnya adalah perangkat input yang masuk ke pemroses, dari pemroses ke storage, dari pemroses ke media output serta juga dapat melakukan transmisi data dari komputer sistem ke beberapa komputer yang lain. Diketahui bahwa dalam mode transmisi ini terdapat dua mode yakni Paralel transmission serta Serial transmission
Data yang disalurkan menggunakan media transmisi ini merupakan jalur dimana data tersebut akan dilewatkan. Kita dapat mengasumsikan media transmisi tersebut sebagai sebuah pipa yang mana pipa tersebut akan dilalui oleh data-data yang ditransfer.
Parallel Transmission Data dapat dikirimkan serentak menggunakan beberapa jalur sekaligus. Jadi untuk mode transmisi model ini, jalur yang digunakan tentu lebih dari satu media transmisi. Data akan dikirimkan terus menerus menggunakan jalur-jalur yang disediakan tersebut sampai semua data selesai dikirimkan.
Serial Transmission dalam jalur ini yang disediakan hanya ada satu, dimana data nantinya akan dikirimkan secara bergantian hingga semua data tersebut nanti dapat diterima oleh pengirim. Pada serial transmission ini memiliki metode transmisi, yaitu synchronous transmission dan asynchronous transmission.
Synchronous Transmission, Mode transmisi data ini disebut juga dengan istilah synchronous transfer mode (STM). Pada proses transmisi data diatur sedemikian rupa supaya memiliki pengaturan yang sama, sehingga sewaktu data dikirimkan dan diterima dengan baik oleh alat tersebut. Biasanya pengaturan ini didasarkan terhadap pewaktuan dalam mengirimkan sinyal. Pewaktuan ini diatur oleh suatu denyut listrik secara periodik yang disebut dengan clock atau timer.
Asynchronous Transmission, Mode ini biasanya disebut juga diisitilahkan dengan Asynchronous Transfer Mode (ATM). Mode inilah yang biasanya sering digunakan oleh seseorang untuk mengirimkan dan menerima data antar dua alat. Dalam mode ini berarti clock digunakan oleh kedua alat, tidak bekerja selaras satu dengan lainnya. Dengan demikian, data yang dikirimkan harus berisikan informasi tambahan yang mengijinkan kedua alat menyetujui kapan pengiriman data dilakukan.
 
6. Kapasitas Chanel Transmisi
           Kapasistas Channel Transmisi disebut juga dengan istilah Bandwith,
Bandwidth adalah kemampuan maksimum dari suatu media / alat untuk menyalurkan informasi dalam satuan waktu detik. Satuan yang digunakan untuk Bandwith adalah bit persecond (bps), atau Bit persecond (Bps), yang dapat diartikan “dikirmkan sekian bit pada setiap detiknya”. Bps mengartikan jumlah informasi yang terkirimkan dari suatu titik ke titik lainnya.
Broadband Frekuensi jalur lebar yang mampu memindahkan lebih banyak data dan lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi yang lebih sempit (narrowband), teknologiyang tergolong dalam jenis ini diantaranya adalah sinyal televisi, televisi kabel, SONET, dlsb.istilah ini juga dikenal dengan wideband channel
Wideband Wideband  merupakan pita dengan saluran lebar. Dengan kemampuan lebih besar bila dibandingkan dengan narrowband. Sama halnya dengan narrowband, definisi yang diberikan di dunia industri berbeda-beda terhadap istilah ini. Contoh teknologi yang tergolong wideband dan broadband ini:

Sabtu, 19 Juli 2014

3. Media Implementasi Jaringan


JENIS - JENIS MEDIA IMPLEMENTASI JARINGAN


A. Kabel Twisted Pair ( Shielded dan Unshielded)

Kabel UTP
Kabel STP












Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua 
macam, yaitu Shielded yang memiliki seelubung pembungkus dan unshielded yang tak mempunyai selubung pembungkus.


Kabel tersebut memiliki Karakter sebagai berikut :
  • Merupakan kabel yang sama di- twist satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik.
  • dpat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel.
  • Ada dua jenis kabel Twisted Pair; Yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). 
  • Dapat Melewatkan signal sampai 10-100 mbps.
  • hanya dapat menangani satu channel dan data (base - band) 
  • Koneksi pada Twisted Pair biasanya MEnggunakan konektor RJ-11 dan RJ-45
  • STP lebih TAhan interferensi daripada UTP dan dapat berpoperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100mbps, NAmun lebih sulit ditangani secara fisik.

                      Dalam 











pemasangan kabel UTP RJ-45 ada dua, yaitu Sraight dan Cross
Untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Jika mo menghubungkan komputer ke HUB/switch, gunakan kabel straight.                                      


B. Kabel Koaksial
Kabel Koaksial












kabel koaksial Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi.


 Kabel ini mempunyai sifat-sifat sbb :
  • Paling Populer digunakan pada LAN (Local Area Network).
  • Memiliki  Banwidth yang lebar. sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband (multyple channel).
  • Ada bermacam macam kabel coax seperti Kabel TV, tick, ARCnet, dan thin coax.
  • Thick coaxial dikanal dengan nama 10base5, biasanya digunakan untuk kakbel backbone pada ionstallasi jaringan ethernet antar gedung. kabel ini sulit ditangani secara fisik karenatidak flexibledan berat, namun dapat menkangkau k\arak 500 m bahkan 2500 m dengan repieter.
  • Thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG - 58, cheapernet, 10Base2 dan Thinnet. Biasanya digunakan untuk jaringan antar Workstation. Dapat digunakan untuk implementai Topologi bus dan ring karena mudah ditangani secaraa fisik.
C.Fiber Optic

Fibere Optic











fiber optik adalah kaca dan tabung plastik yang mampu mentransmisikan cahaya, kemudian diubah menjadi suara, pidato atau informasi. Fiber optik  yang terdiri bidang yang berhubungan dengan studi dan penerapan teknologi fiber optik . Kabel fiber optik  juga dikenal sebagai kabel fiber optik . Kabel ini menggunakan pulsa cahaya untuk membawa dan mengirimkan data dari titik ke titik. Kabel fiber optik  dapat mengirimkan data dan sinyal pada bandwidth yang lebih tinggi dan pada kecepatan yang lebih cepat dari tembaga tradisional atau jalur kabel aluminium. Hal ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi transmisi data.

Ada dua jenis fiber optik , single mode dan multimode. Meskipun kedua serat yang diproduksi dengan cara yang sama dan menggunakan bahan yang sama, perbedaannya adalah ukuran inti mereka. Sebuah serat mode tunggal berisi satu modus untuk mengirimkan data, sedangkan serat multimode dapat mengirimkan lebih dari 100 mode.


D. Wireless



Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.

2. peralatan dan cara membuat kabel Straight dan Cros Over


 Peralatan Dan Mara Membuat Kabel Straight dan Cross Over

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable. Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Langkah - Langkah Membuat Kabel Straight dan Cross


Alat Dan Bahan Yang Diperlukan :
1. Tang Krimping
2. Alat Pengupas Kabel
3. Konektor RJ45
4. Kabel UTP
5. Kabel Tester
  
Pertama Kupas Kabel UTP
         
Kupas bagian luar kabel dengan alat pengupas kabel sekitar 3 cm atau lebih , mengupas kabel juga bisa memakai tang krimping pada bagian dua buah silet yang saling berhadapan. Dan pastikan kabel tidak  luka karena bisa menyebabkan tidak konek.


Pisahkan kabel yang sudah di kupas
Pisahkan  dan rapikan kabel - kabel yang saling mengikat .
Urutan Kabel Straight dan Cross :
Gambar di atas adalah urutan kabel Straight .


Sedangkan yang ini adalah urutan kabel Cross.


 Luruskan dan ratakan ujung kabel 


Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata menggunakan tang krimping  pada bagian yang memiliki 1 buah pisau dan sebuah bagian datar , usahakan kabel-kabel tersebut panjangnya setelah dipotong tidak lebih dari 1 cm.


Masukkan kabel ke konektor RJ45
Masukkan kabel ke konektor RJ45 dengan kabel warna putih orange atau putih hijau di ujung kiri konektor jika seperti pada gambar di atas dan sebaliknya. Usahakan ujung-ujung kabel terlihat di bagian depan konektor. Dan pastikan juga pembungkus kabel luar masuk sebagian ke dalam konektor RJ45nya supaya tidak bergeser.


Mengkrimping kabel
           
Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ45 selanjutnya mengkrimping kabel dengan menggunakan tang krimping seperti pada gambar diatas, usahakan tekan sekuat tenaga supaya pin konektor dapat menembus pelindung kabel kabelnya.
Buat ujung kabel yang satunya lagi
Lakukan langkah-langkah di atas untuk ujung kabel yang satunya lagi yaitu Kalau Straight Ujungnya sama keduanya , sedangkan yang cross ujungnya berbeda keduanya Kabel Straight biasanya fungsinya untuk menghubungkan komputer ke switch/hub atau sebaliknya , sedangkan  Kabel Cross fungsinya untuk menghubungkan komputer dengan komputer maupun switch dengan switch itulah yang menyebabkan urutan kabelnya berbeda karena fungsinya juga berbeda.


Test kabel dengan Kabel Tester
           
Test kabel dengan menggunakan Kabel Tester lihat jika lampu yang ada pada tester induk dan anak  menyala sesuai dengan urutan kabel straight maupun kabel cross berarti mengkrimping kabel tadi berhasil. Dan jika lampu menyala tidak pada aturannya dan ada lampu yang mati berarti mengkrimping kabel gagal dan tidak bisa dipakai.

1. tugas topologi

     topologi jaringan

    Pengertian topologi jaringan adalah suatu tehnik untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan, dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan.

    macam macam jaringan
                  dalam topologi terdapat beberapa macam topologi yaitu:
    1. Topologi BUS
                Topologi BUS adalah topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan.


    Kelebihan Topologi BUS
    1. Jarak LAN tidak terbatas
    2. Kecepatan pengiriman tinggi.
    3. Tidak diperlukan pengendali pusat.
    4. Jumlah perangkat yang terhubung dapat dirubah tanpa mengganggu yang lain.
    5. Kemampuan pengembangan tinggi.
    6. Keterandalan jaringan tinggi.
    7. Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat.
    Kekurangan Topologi BUS
    1. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
    2. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
    3. Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.
    4. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak berfungsi.
    5. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

    2.         Topologi Start
                Topologi Start adalah topologi dimana terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat pengendali.


    Kelebihan Topologi Start
    1. Dapat diandalkan
    2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
    3. Keamanan data tinggi
    4. Kontrol terpusat
    5. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
    6. Kemudahan akses ke jaringan LAN lain
    Kekurangan Topologi Start
    1. Jika trafik padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan
    2. Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.
    3. Boros kabel
    4. Perlu penanganan khusus

    3.      Topologi Tree
              Topologi Tree adalah Topologi yang merupakan generalisasi dari topologi bus, media transmisi berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup.Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend.




    Kelebihan Topologi Tree
    1. Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat.
    2. Untuk menghubungkan komputer atau piranti lain dapat dilakukan dengan mudah, cukup menggunakan hub tambahan
    3. Jika salah satu kabel pada komputer client terputus, tidak akan memengaruhi hubungan client lain

         Kekurangan Topologi Tree
    1. Membutuhkan banyak kabel
    2. Memerlukan repeater untuk memperkuat sinyal
    3. Karena data yang dikirim diterima oleh semua perangkat diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju.
    4. Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindari overlapping sinyal jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan. 
    4.        Topologi Mesh
                Topologi Mesh adalah topologi yang menerapkan hubungan antarkomputer secara penuh karena setiap komputer berperan sebagai sentral. Jumlah yang digunakan untuk membentuk jaringan mess adalah jumlah sentral dikurangi satu (n-1; n adalah jumlah sentral). Misalnya bila sebuah jaringan terdapat 7 komputer, maka satu komputer akan terhubung dengan 6 kabel yang berbeda dengan keenam komputer yang lain.

    Jenis topologi yang merupakan dari berbagai jenis topologi yang lain(disesuaikan dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node di dalamnya. Dikarenakan setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat lainnya.

    Kelebihan Topologi Mesh
    1. Memiliki respon waktu cepat.
    2. Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.

    Kekurangan Topologi Mesh
    1. Biaya cukup mahal karena Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

    5      Topoli Ring
                Topologi Ring adalah topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan.

    Kelabihan Topologi Ring
    1. Kecepatan pengiriman tinggi.
    2. Dapat melayani traffic yang padat.
    3. Tidak diperlukan host, relatif murah.
    4. Dapat melayani berbagai mesin pengirim.
    5. Komunikasi antar terminal mudah.
    6. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.

    Kekurangan Topologi Ring
    1. Perubahan jumlah perangkat sulit.
    2. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
    3. Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.
    4. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.
    5. Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.